pemulung berjilbab
Setiap
pagi, ketika aku akan berangkat kerja. Ibu ini sering lewat di depan
rumah. Barang yang dibawanya amat banyak. Hampir dua karung penuh dia
jinjing dan angkat di atas kepalanya. Untuk mendapatkan barang sebanyak
itu kemungkinan beliau berangkat sebelum subuh.
Ibu pemulung
yang selalu terseyum dan tanpa berucap setiap saya sapa. Dengan
keterbatasan beliau, ada satu hal yang patut dibanggakan dari ibu ini.
Meskipun pekerjaanya berteman dengan sampah yang kebanyakan kotor, namun
beliau tetap menggunakan jilbab yang besar. Bahkan pernah saya melihat
dia mengikuti sebuah ta’lim kajian Islam.
Di
kehidupan kita yang semakin jauh dari norma “budaya Indonesia” apalagi
“ajaran agama” yang mewajibkan umatnya untuk menutup aurot. Si Ibu
pemulung tetap konsisten dengan iman yang dia miliki. Beda dengan
kebanyakan perempuan yang mengaku “terhormat” tapi ternyata “murahan”
diakibatkan dia “memamerkan perhiasan tubuhnya” di sebarang tempat.
Harusnya kita malu pada Si Ibu Pemulung … semoga menginspirasiKami Tunggu Kehadiran Anda Selanjutnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar